PUISI
LAMA
1.
PANTUN
Bunga
cina diatas batu
Daunnya
lepas ke dalam ruang
Adat
budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang
Ciri-ciri :
1.
Terdiri atas 4 baris.
2.
Setiap baris terdiri atas 8 hingga 10 suku kata.
3.
Dua baris pertama disebut sampiran sedangkan dua baris berikutnya disebut isi
atau
maksud
yang diinginkan penulis.
4.
Bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir
baris
kedua sama dengan bunyi akhir baris
keempat. Hal ini sering disebut berirama a
b a b.
2.
SYAIR
MALAMKU
TANPAMU
Malam ini terasa sepi
sekali
Setetes embun menitik
sepi
Hanya lamunan yang
menghampiri
Gersang, kosong tiada berarti
Ciri-ciri :
1.
Terdiri dari 4 baris.
2.
Berirama a a a a.
3.
Keempat baris tersebut mengandung arti
atau maksud penyair.
PUISI BARU
LENTERA
DI KABUT SENJA
Tercibir…
Terhempas
badai nestapa
Gersang
…
Bagai
lautan tak bermuara
Lentera menyulap cakrawala
Di
haribaan hidup yang fana
Senja
berkabut nostalgia
Berwujud
oasis-oasis cinta
Angin
berhembus semilir
Menusuk
relung hati
Ku
coba menatap senja
Meski
hati tesayat luka
A)
Unsur-unsur
intrinsik
1.
Tema
Tema adalah gagasan
utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat. Tema dalam puisi berjudul “Lentera
di Kabut Senja” adalah ungkapan perasaan seseorang yang sedang patah hati karna
di tinggal oleh kekasihnya dan dia tetap tegar dan berharap kelak akan
menemukan cinta yang baru untuk mengobati luka hati nya yang sekarang. Ungkapan
tersebut dapat dilihat dari penggalan puisi berikut “ku coba menatap senja,
meski hati tersayat luka”.
2.
Diksi
Diksi adalah pilihan
kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi. Diksi yang digunakan
dalam penulisan puisi berjudul “Lentera di Kabut Senja” adalah menggunakan
kata-kata yang bermakna konotasi (makna kiasan) sehingga isi puisi tersebut
sulit dimengerti oleh pembaca biasa Terbukti pada penggalan puisi berikut “Lentera menyulap cakrawala, berwujud
oasis-oasis cinta”.
3.
Rima
Rima adalah pengindah
puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah, maupun akhir. Puisi
berjudul “Lentera di Kabut Senja” memakai rima tidak beraturan karena bunyi
akhir puisi tidak sama. Terbukti pada penggalan puisi berikut “Tercibir…,
terhempas badai nestapa”. Pada baris pertama “Tercibir” berakhiran r sedamgkan pada baris kedua “Terhempas
badai nestapa” berakhiran a. Ini
menunjukkan rima tidak beraturan.
4.
Tipografi
Tipografi adalah
tatanan larik, bait, kalimat, frasa, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu
bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Tipografi yang
digunakan dalam penulisan puisi berjudul “Lentera di Kabut Senja” adalah :
a) Penulisa
satu bait terdiri dari 4 baris.
b) Penulisan
perbait dibentuk maju mundur untuk memperindah bentuk puisi.
5.
Nada
Nada adalah sikap
penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte,
persuasif, dan lain-lain. Nada yang digunakan dalam penulisan puisi berjudul “Lentera
di Kabut Senja” adalah rendah hati, karena puisi tersebut mengandung makna
keikhlasan si penyair yang telah ditinggal pergi oleh kekesihnya dan mencoba
untuk tetap tegar menerima segala kenyataan yang terjadi. Ungkapan tersebut
terbukti dari penggalan puisi berikut “Kucoba menatap senja, meski hati
tersayat luka”.
6.
Rasa
atau emosional
Rasa atau emosional
adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan,
kesedihan, kemarahan atau yang lain. Dalam penulisan puisi yang berjudul “Lentera
di Kabut Senja” adalah rasa kesedihan. Hal ini dibuktikan dengan adanya kutipan
puisi berikut “Meski hati tersayat luka”.
7.
Majas
Majas adalah cara
penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk
puisi. Penulisan puisi yang berjudul Lentera di Kabut Senja adalah menggunakan majas
metafora (pengandaian). Jadi ungkapan perasaan si penyair tidak di ungkapkan
jelas dengan kata-kata tapi menggunakan kata-kata yang bermajas dengan bahasa
yang indah. Hal ini dibuktikan dengan adanya kutipan puisi berikut :
Lentera
menyulap cakrawala
Di
haribaan hidup yang fana
Senja
berkabut nostalgia
Berwujud
oasis-oasis cinta
8.
Amanat
Amanat adalah sesuatu
yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya. Amanat puisi berjudul “Lentera
di Kabut Senja” adalah kita diharuskan menerima dengan ikhlas segala sesuatu
yang di berikan oleh tuhan meskipun itu masalah percintaan, namun kita juga di
tuntut untuk tidak berputus asa dan selalu berusaha tetap tegar dan bersemangat
menatap masa depan yang lebih baik.
B)
Unsur-unsur
Ekstrinsik
1. Unsur
Biografi
Latar belakang atau
riwayat penulis pada puisi “Lentera di Kabut Senja” adalah kegagalan si penyair
dalam menjalani percintaannya, si penyair ditinggalkan oleh kekasihnya, dan si
penyair mengalami patah hati.
2. Unsur
Nilai
-
Nilai Sosial adalah sesorang yang mencoba
menghadapi kehidupannya tanpa seorang kekasih dan dia mencoba untuk tegar dan
bersemangat meskipun telah patah hati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar