Kamis, 14 Januari 2016

Analisis Puisi Lama dan Puisi Baru



PUISI LAMA

1.      PANTUN
Bunga cina diatas batu
Daunnya lepas ke dalam ruang
Adat budaya tidak berlaku
Sebabnya emas budi terbuang

Ciri-ciri :
1. Terdiri atas 4 baris.
2. Setiap baris terdiri atas 8 hingga 10 suku kata.          
3. Dua baris pertama disebut sampiran sedangkan dua baris berikutnya disebut isi atau
    maksud yang diinginkan penulis.
4. Bunyi akhir baris pertama sama dengan bunyi akhir baris ketiga dan bunyi akhir baris
    kedua sama dengan bunyi akhir baris keempat. Hal ini sering disebut berirama a b a b.

2.   SYAIR
MALAMKU TANPAMU
Malam ini terasa sepi sekali
Setetes embun menitik sepi
Hanya lamunan yang menghampiri
Gersang, kosong tiada berarti

Ciri-ciri :
1.      Terdiri dari 4 baris.
2.      Berirama a a a a.
3.      Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair.


PUISI BARU


LENTERA DI KABUT SENJA

Tercibir…
Terhempas badai nestapa
Gersang …
Bagai lautan tak bermuara
 Lentera menyulap cakrawala
Di haribaan hidup yang fana
Senja berkabut nostalgia
Berwujud oasis-oasis cinta
Angin berhembus semilir
Menusuk relung hati
Ku coba menatap senja
Meski hati tesayat luka

A)    Unsur-unsur intrinsik

1.      Tema
Tema adalah gagasan utama dari puisi baik yang tersirat maupun tersurat. Tema dalam puisi berjudul “Lentera di Kabut Senja” adalah ungkapan perasaan seseorang yang sedang patah hati karna di tinggal oleh kekasihnya dan dia tetap tegar dan berharap kelak akan menemukan cinta yang baru untuk mengobati luka hati nya yang sekarang. Ungkapan tersebut dapat dilihat dari penggalan puisi berikut “ku coba menatap senja, meski hati tersayat luka”.
2.      Diksi
Diksi adalah pilihan kata yang dipakai untuk mengungkapkan perasaan dalam puisi. Diksi yang digunakan dalam penulisan puisi berjudul “Lentera di Kabut Senja” adalah menggunakan kata-kata yang bermakna konotasi (makna kiasan) sehingga isi puisi tersebut sulit dimengerti oleh pembaca biasa Terbukti pada penggalan puisi berikutLentera menyulap cakrawala, berwujud oasis-oasis cinta”.
3.      Rima
Rima adalah pengindah puisi dalam bentuk pengulangan bunyi baik awal, tengah, maupun akhir. Puisi berjudul “Lentera di Kabut Senja” memakai rima tidak beraturan karena bunyi akhir puisi tidak sama. Terbukti pada penggalan puisi berikut “Tercibir…, terhempas badai nestapa”. Pada baris pertama “Tercibir” berakhiran r sedamgkan pada baris kedua “Terhempas badai nestapa” berakhiran a. Ini menunjukkan rima tidak beraturan.

4.      Tipografi 
Tipografi adalah tatanan larik, bait, kalimat, frasa, kata dan bunyi untuk menghasilkan suatu bentuk fisik yang mampu mendukung isi, rasa dan suasana. Tipografi yang digunakan dalam penulisan puisi berjudul “Lentera di Kabut Senja”  adalah :
a)      Penulisa satu bait terdiri dari 4 baris.
b)      Penulisan perbait dibentuk maju mundur untuk memperindah bentuk puisi.
5.      Nada
Nada adalah sikap penyair terhadap pembacanya, misalnya sikap rendah hati, menggurui, mendikte, persuasif, dan lain-lain. Nada yang digunakan dalam penulisan puisi berjudul “Lentera di Kabut Senja” adalah rendah hati, karena puisi tersebut mengandung makna keikhlasan si penyair yang telah ditinggal pergi oleh kekesihnya dan mencoba untuk tetap tegar menerima segala kenyataan yang terjadi. Ungkapan tersebut terbukti dari penggalan puisi berikut “Kucoba menatap senja, meski hati tersayat luka”.
6.      Rasa atau emosional
Rasa atau emosional adalah sentuhan perasaan penulisannya dalam bentuk kepuasan, keheranan, kesedihan, kemarahan atau yang lain. Dalam penulisan puisi yang berjudul “Lentera di Kabut Senja” adalah rasa kesedihan. Hal ini dibuktikan dengan adanya kutipan puisi berikut “Meski hati tersayat luka”.
7.      Majas
Majas adalah cara penyair menjelaskan pikirannya melalui gaya bahasa yang indah dalam bentuk puisi. Penulisan puisi yang berjudul Lentera di Kabut Senja adalah menggunakan majas metafora (pengandaian). Jadi ungkapan perasaan si penyair tidak di ungkapkan jelas dengan kata-kata tapi menggunakan kata-kata yang bermajas dengan bahasa yang indah. Hal ini dibuktikan dengan adanya kutipan puisi berikut :
Lentera menyulap cakrawala
Di haribaan hidup yang fana
Senja berkabut nostalgia
Berwujud oasis-oasis cinta
8.      Amanat
Amanat adalah sesuatu yang ingin disampaikan penyair melalui karyanya. Amanat puisi berjudul “Lentera di Kabut Senja” adalah kita diharuskan menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang di berikan oleh tuhan meskipun itu masalah percintaan, namun kita juga di tuntut untuk tidak berputus asa dan selalu berusaha tetap tegar dan bersemangat menatap masa depan yang lebih baik.


B)    Unsur-unsur Ekstrinsik
1.      Unsur Biografi
Latar belakang atau riwayat penulis pada puisi “Lentera di Kabut Senja” adalah kegagalan si penyair dalam menjalani percintaannya, si penyair ditinggalkan oleh kekasihnya, dan si penyair mengalami patah hati.

2.      Unsur Nilai
-          Nilai Sosial adalah sesorang yang mencoba menghadapi kehidupannya tanpa seorang kekasih dan dia mencoba untuk tegar dan bersemangat meskipun telah patah hati.

   









Tidak ada komentar:

Posting Komentar